PKM merupakan ajang kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dan Belmawa. PKM ditujukan untuk mendorong inovasi dan kreativitas studi akademik mahasiswa-mahasiswa Indonesia. PKM terbagi menjadi dua bentuk, yakni PKM Pendanaan yang terdiri dari Artikel Ilmiah (AI), dan Gagasan Futuristik Tertulis (GFT), dan PKM Insentif yang terdiri dari Riset Eksakta (RE), Riset Sosial Humaniora (RSH), Kewirausahaan (K), Pengabdian Masyarakat (PM), Penerapan IPTEK (PI), Karya Cipta (KC), Karya Inovatif (KI), dan Video Gagasan Konstruktif (VGK). 

Pada Jakarta, 7 Februari 2024, untuk menyambut Program Kreativitas Mahasiswa 2024, UKM Fodim telah bekerja sama dengan Tim Student Life Journey BKAK Unika Atma Jaya untuk mengadakan “Pelatihan Karya Tulis (PKT) 2024: Unleash Your Breakthrough with PKM”. Pada Pelatihan Karya Tulis tahun ini, UKM Fodim dan Tim Student Life Journey BKAK melatih mahasiswa-mahasiswa Unika Atma Jaya untuk membentuk proposal PKM 2024 yang sesuai dengan kaidah template yang diberikan oleh Simbelmawa Dikti. Melalui Pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta dapat membentuk proposal PKM sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditentukan, sehingga peserta PKM dari Unika Atma Jaya dapat lolos hingga tahap pendanaan atau bahkan menjadi pemenang PIMNAS 37.

Dalam Pelatihan Karya Tulis tahun ini, acara terbagi menjadi dua hari, yakni pada hari pertama yaitu Sosialisasi dan pada hari kedua diadakan Coaching Clinic PKM. Kegiatan Sosialisasi mengenai Program Kreativitas Mahasiswa telah diadakan pada tanggal 7 Februari 2024 secara daring melalui Zoom Meeting. Sementara itu, kegiatan Coaching Clinic PKM akan diadakan pada tanggal 17 Februari 2024 secara luring pada ruang Y14, Gedung Yustinus, Kampus I Semanggi, Unika Atma Jaya.

Pada Kegiatan Sosialisasi, Tim acara mengundang Kak Daru Seto Bagus Anugrah, S. Si, M. Eng, sebagai moderator dalam sesi pemaparan materi bersama dua narasumber, yakni Bapak Suherman, S.SI, M.Sc, Ph.D selaku reviewer nasional PKM yang ahli dalam topik mengenai panduan PKM 2024, dan gambaran PKM secara umum, serta Monica Margareta Periahkenukur selaku pemenang PIMNAS 2024, yang ikut membagikan pengalaman serta tips dan trik untuk menyelesaikan PKM 2024 hingga menjadi pemenang PIMNAS 36.

Dalam kegiatan sosialisasi, Pak Suherman menjelaskan bahwa proposal PKM pada umumnya ditolak karena ketidaksesuaian format proposal mahasiswa dengan template yang telah ditentukan. Ketidaksesuaian ini disebabkan oleh beberapa hal, contohnya spasi yang tidak sesuai, margin yang tidak sesuai, dan bentuk cover proposal yang tidak sesuai. Hal ini menyebabkan proposal yang ditolak langsung oleh para reviewer. Maka dari itu, Pak Suherman menyarankan bahwa sebaiknya sebelum proposal diunggah, format proposal PKM diperiksa terlebih dahulu untuk dipastikan sudah sesuai dengan format proposal PKM. 

Selain itu, Pak Suherman juga menjelaskan syarat-syarat dan tips-tips dalam mengikuti PKM. Beliau mengatakan, peserta PKM adalah kelompok mahasiswa aktif program pendidikan Sarjana, Sarjana Terapan, dan diploma dari PT non-Politeknik. Kemudian, dalam membentuk tim, sebaiknya tim terdiri dari 3-5 anggota dengan 1 orang sebagai ketuanya. Anggota-anggota dari PKM ini sebaiknya juga berasal dari berbeda angkatan, atau bahkan berbeda fakultas. Hal tersebut dikarenakan, berdasarkan standar PKM, hal tersebut akan menjadi pengurang nilai. Anggota kelompok PKM dapat berbeda fakultas sesuai dengan tema yang diangkat untuk proposal PKM. 

Pak Suherman menambahkan bahwa kini satu mahasiswa hanya dapat mendaftarkan 1 proposal PKM insentif dan 1 proposal PKM pendanaan. Oleh karena itu, sebelum mendaftarkan PKM, sebaiknya peserta memilih bidang PKM yang ingin mereka daftar. Pak Suherman juga menghimbau para peserta untuk mengikuti panduan PKM dari tahun terkini, karena panduan akan berbeda dari tahun sebelumnya.

Pak Suherman juga menjelaskan mengenai beberapa bidang PKM yang ada. PKM secara garis besar terbagi menjadi dua, yakni PKM Pendanaan (Artikel Ilmiah (AI), dan Gagasan Futuristik Tertulis (GFT)), dan PKM Insentif (Riset Eksata (RE), Riset Sosial Humaniora (RSH), Kewirausahaan (K), Pengabdian Masyarakat (PM), Penerapan IPTEK (PI), Karya Cipta (KC), Karya Inovatif (KI), dan Video Gagasan Konstruktif (VGK)). Pak Suherman memberikan beberapa contoh topik yang dapat diangkat dalam bidang-bidang PKM ini. Misalnya, PKM-GFT dapat membahas mengenai gagasan-gagasan yang solusinya tidak bisa diterapkan pada masa sekarang tetapi diterapkan di 10-15 tahun ke depan. Sementara itu, PKM- AI menunjukan Data Magang, data KKN, ataupun hasil kerja praktik dalam sebuah artikel. 

Setelah sesi penyampaian materi dari Pak Suherman berakhir, acara dilanjutkan dengan sesi sharing dari pemenang PKM 2023 (Pemenang PIMNAS 36), yang dibawakan oleh Kak Monic. Kak Monic bercerita bahwa untuk memenangkan PKM, kita perlu disiplin karena setelah didanai, aktualisasi projek yang diajukan diserahkan kepada peserta sepenuhnya. Selain itu, Kak Monic juga bercerita bahwa dalam melaksanakan PKM, peserta harus dapat bekerja sama dalam tim untuk mengatur perkembangan projek. Oleh karena itu, Kak Monic menganjurkan memilih anggota kelompok yang belum dekat atau kenal satu sama lain dengan baik dan bekerja sama dengan mahasiswa dari fakultas lain.

Dalam menyelesaikan proposal PKM, peserta juga didorong untuk terus memiliki sikap ATML (Amati, Tiru, Modifikasi, dan Lakukan) dari kedua narasumber. Peserta PKM dapat mengamati dan mengikuti fenomena sosial dan budaya yang terdapat di dalam masyarakat, melakukan modifikasi dan mencari inovasi, serta mengaktualisasikan ide yang telah diajukan melalui proposal PKM.

Acara Pelatihan Karya Tulis “Unleash Your Breakthrough With PKM” dilanjutkan pada Sabtu, 17 Februari 2024 untuk menjalankan kegiatan Coaching Klinik (Pembedahan Proposal). Pada PKT hari kedua, Pak Suherman kembali menjadi pembicara untuk mereview proposal PKM sudah telah dibuat oleh mahasiswa Atma Jaya yang mengikuti program ini. Kegiatan Pembedahan Proposal dibagi menjadi 4 sesi sesuai dengan bidang-bidang PKM yang dibahas. Beberapa peserta memiliki format yang kurang sesuai dengan peraturan PKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu, dalam sesi coaching clinic ini, Pak Suherman juga memberikan review sekilas mengenai proposal yang telah dibuat oleh para peserta.

Pelaksanaan PKT 2024 ini menjadi salah satu ajang terbesar bagi UKM Fodim untuk ikut berpartisipasi mendorong prestasi mahasiswa Unika Atma Jaya. Dengan adanya pelatihan proposal PKM, para peserta dapat mengerti hal-hal kecil seperti template proposal yang dapat mempengaruhi penilaian dari proyek yang diajukan. Semoga dengan adanya pelatihan proposal PKM seperti ini, mahasiswa Unika Atma Jaya dapat termotivasi untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa.